Mantapkan Budaya Mutu, Universitas Ngurah Rai Menyelenggarakan Workshop SPMI
Dalam rangka untuk terus mengembangkan dan meningkatkan budaya mutu, Universitas Ngurah Rai (UNR) bekerja sama dengan Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta menyelenggarakan workshop pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Selasa sampai dengan Kamis, 19-21 Nopember 2019 di UNR. Workshop pengembangan SPMI ini diikuti oleh 68 orang yang terdiri dari perwakilan masing-masing Unit Kerja mulai dari Jajaran Yayasan Jagadhita Denpasar, Rektorat, Kepala Biro/Lembaga, Dekan, Kaprodi, termasuk perwakilan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan alumni serta stakeholder. Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya, M.Si., yang dalam hal ini diwakili oleh Warek I bidang akademik Ir. Gede Sumarda, M.T., dalam sambutannya mengatakan, bahwa workshop ini sebagai salah satu bentuk hasil nyata dari MoU antara UNR dan UMB Jakarta. Beliau juga mengatakan bahwa workshop yang diselenggarakan kali ini berfokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas dokumen SPMI UNR yang merupakan ujung tombak dari Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) atau yang lebih dikenal dengan sebutan akreditasi. Ini juga dimaksudkan sebagai kegiatan persiapan dalam perpanjangan akreditasi beberapa program studi di UNR masa berlakunya habis dalam waktu dekat.
Adapun narasumber dalam kegiatan workshop ini adalah Dr. Ir. Eliyani, Agus Arijanto, S.E., M.M., dan Dr. Suraya., M.Si. yang merupakan tim dari Pusat Penjaminan Mutu UMB. Ketiga narasumber mengupas tuntas tentang semua dokumen yang menjadi persyaratan Standar Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) yakni dokumen Kebijakan, Standar, Manual, dan Formulir SPMI. Dr. Ir. Eliyani dalam salah satu pemaparannya menjelaskan bahwa saat ini memang eranya budaya mutu. Calon mahasiswa sebagai pelanggan sudah mulai mengenal akreditasi dan akan memilih kampus dengan akreditasi terbaik. Demikian juga dengan para pengguna lulusan dalam merekrut sumber daya manusianya, sudah melihat mutu perguruan tinggi sebagai faktor utama. Untuk menjamin mutu di setiap perguruan tinggi tersebut, pemerintah sudah menetapkan 24 Standar Nasional Dikti (SN Dikti) yang menjadi standar minimal yang wajib dibuat oleh setiap perguruan tinggi dan agar menjadi lebih bermutu lagi, dipersilakan membuat standar tambahan atau standar yang ditetapkan perguruan tinggi sebagai turunan dari SN Dikti tersebut. Eliyani juga menjelaskan bagaimana keterkaitan antara unsur-unsur yang ada pada SPMI dengan 9 kriteria yang ada pada Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) 4.0 yang menjadi instrumen penilaian baru berbasis outcomes.
Sementara itu Agus Arijanto, S.E., M.M., menegaskan bahwa mutu merupakan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan, kesesuaian dengan harapan pelanggan, kesesuaian dengan harapan pihak-pihak terkait, atau kesesuaian dengan harapan yang dijanjikan. Namun jangan hanya sesuai, tetapi harus melampaui, demi kepuasan pelanggan. Agus juga mengungkapkan bagaimana siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan, Pengendalian Pelaksanaan, dan Peningkatan) standar yang harus dijabarkan dalam manual mutu SPMI.
Dr. Suraya, M.Si., melengkapi seluruh rangkaian materi dalam workshop tersebut dengan menjelaskan bagaimana menyusun dokumen-dokumen SPMI tersebut secara lengkap dan mudah diakses, bagaimana melaksanakan SPMI sesuai dokumen mutu yang dibuat mengikuti siklus PPEPP, lalu menyarankan untuk melakukan monev dan audit mutu secara teratur dan berkala, serta lakukan pengendalian dan peningkatan standar secara sistemik.
Disamping pemaparan materi, juga dilakukan praktik pengembangan SPMI UNR yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ketua panitia workshop, Made Mariada Rijasa di sesi penutupan acara mengatakan bahwa pentingnya dilakukan pemetaan (maping) dokumen SPMI atau membuat dokumen kontrol terkait dengan PPEPP standar, sehingga bisa dengan mudah dilihat dokumen apa saja yang sudah ada dan apa yang harus ditambah dan di update serta lakukan audit mutu internal berkala. Nilai Akreditasi Program Studi dan Institusi akan mendapat nilai Baik (B) bahkan Unggul (A) jika SPMI sudah diterapkan dengan benar oleh seluruh civitas akamika suatu Universitas . UNR akan terus berupaya menjamin dan meningkatkan budaya mutu UNR dengan penerapan SPMI secara optimal demi membangun sumber daya yang memiliki integritas, lulusan yang berkualitas, serta berdaya saing.